Hacking Proteksi Software dengan Teknologi

Hacking Proteksi Software dengan Teknologi
Oleh S'to

Published: Januari 18, 2004

Pernahkah Anda berfikir bahwa terkadang yang dinamakan hacking, cracking, dkk bisa dengan mudah di "akali" dengan pengetahuan akan teknologi ? Bahkan proteksi dengan hardware sekalipun.
Masalah proteksi software memang merupakan suatu hal yang tidak mudah atau bisa dikatakan sangat sulit. Banyak cara telah dilakukan para developer untuk melewati akal-akalan serta kecanggihan para cracker dan para pembajak software.
Menghadapi para pembajak dengan menerapkan serial number yang banyak diterapkan terbukti tidak berkhasiat karena serial number demikian mudahnya untuk di catat dan disebar luaskan. Proteksi terhadap media distribusi seperti disket dan CD jelas juga tidak akan bermanfaat karena disket maupun CD dengan mudahnya bisa di duplikasi. Andaikan CD atau disket bisa dibuat agar tidak bisa dilakukannya duplikasi seperti halnya pada beberapa CD lagu, hal tersebut untuk software jelas tidak akan banyak gunanya karena toh disket dan CD tersebut bisa saling dipinjamkan kemudian diinstall kedalam banyak komputer dan inilah tantangannya sehingga solusi untuk proteksi penggandaan tidak akan banyak gunanya.
Tantangan lain dalam mencegah supaya suatu software hanya diinstall pada komputer tertentu saja juga merupakan tantangan yang cukup berat. Hal ini dikarenakan upgrade atau pergantian komputer kerap dilakukan ditengah perkembangan hardware yang begitu cepat. Andaikan komputer yang digunakan untuk instalasi suatu software yang telah dibeli secara sah mengalami kerusakan, tentu saja pembeli berhak menggantinya dengan komputer lain dan tetap mendapatkan software yang telah dibelinya.
Beberapa developer lokal sempat menerapkan instalasi oleh pembuatnya tanpa memberikan software instalasi kepada client. Solusi ini memang cukup efisien karena penggandaan tidak akan bisa dilakukan dan instalasi terhadap komputer lain harus melalui sang pembuatnya. Solusi ini memang bagus tapi tidak akan bisa diterapkan oleh pengembang software komersial yang mempunyai banyak pelanggan apalagi software yang memiliki pangsa pasar besar. Selain dari solusi sangat tidak menyenangkan bagi pelanggan, cara ini juga membutuhkan banyak sumber daya manusia untuk melakukan support hanya untuk instalasi. Karyawan merupakan fix cost yang sangat besar untuk perusahaan sehingga solusi ini jelas tidak bisa diterapkan oleh pembuat software yang berskala internasional. Selain itu, untuk menempatkan karyawan disetiap tempat tentu tidak memungkinkan sehingga otomatis akan mematikan perkembangan software tersebut untuk berkembang.
Dongle, Solusi Tepat ?
Sekitar pada tahun 1982, dimulai solusi untuk menghindari penggandaan yang cukup bagus yaitu dengan alat yang dinamakan sebagai dongle. Dongle merupakan suatu alat yang dipasang secara fisik kedalam komputer seperti pada Parallel port atau USB yang ada di setiap komputer.
Pada awal kemunculannya, solusi ini memang sangat berguna karena software yang digunakan akan mengecek keberadaan dongle yang mempunyai kode tertentu ini sebelum berfungsi. Jika dongle dengan kode terntentu tidak tersedia, maka software akan menganggap komputer yang bersangkutan tidak berhak menjalankan software tersebut.
Dengan dongle, proses upgrade dan bahkan pergantian komputer tidak akan bermasalah lagi karena license terletak secara hardware pada alat dongle yang bisa dipindah-pindahkan. Cara ini juga otomatis tidak membatasi perkembangan software karena alat dongle bisa didistribusikan bersama-sama dengan penjualan software. Sampai saat ini, software yang didistribusikan dengan proteksi menggunakan alat dongle ini masih banyak sekali dilakukan dan sudah tersedianya dongle dengan port USB yang sesuai dengan perkembangan hardware komputer.
Teknologi Mematikan Inovasi
Perkembangan komputer demikian pesatnya sehingga selalu menuntut peningkatan hardware yang otomatis berarti biaya. Untuk itulah perkembangan selanjutnya mulai mempopulerkan teknologi thin client yang berbagi sumber daya satu komputer ke banyak komputer sehingga meminimalisasi kebutuhan upgrade komputer. Solusi thin client ini juga meminimalisasi support karena instalasi software hanya disatu komputer dan bisa digunakan oleh banyak orang dengan komputer yang berbeda-beda. Software thin client dari microsoft yang populer adalah Terminal Services sedangkan add on dari pihak ketiga adalah Citrix.
Celakanya memang, dengan thin client ini sebuah resource bisa saling dibagi sehingga tampak seperti di lokal yang berbeda-beda. Anda bisa saja berbagi parallel port yang diakses secara beramai-ramai. Tanpa disadari memang, tujuan yang berbeda ternyata telah mematikan tujuan dari pihak lain. Proteksi software dengan menggunakan dongle tanpa disadari telah dimatikan oleh Terminal Services dan Citrix. Dengan konsep thin client ini, instalasi software yang dilakukan di satu komputer akan bisa digunakan oleh banyak komputer yang tidak terbatas dan tetap bisa dijalankan sehingga proteksi dongle menjadi tidak berarti. Hal ini dikarenakan adanya proses mapping port sehingga software yang dijalankan pada komputer yang berbeda-beda tetap melakukan pengecekan pada port yang sama yaitu di server yang terpasang dongle. Tanpa disadari teknologi dongle ini akhirnya telah dimatikan oleh teknologi lain yang sebenarnya sama sekali tidak berhubungan. Tampaknya teknologi proteksi dengan dongle harus memulai lagi inovasi baru agar tidak benar-benar dimatikan oleh konsep thin client.
S'to
(sto at poboxes .com)

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungannya, isi komen ya


U COMMENT I FOLLOW

Direktori Dropship Indonesia

Direktori Dropship Indonesia
Cari Bisnis dan Supplier untuk Binis Dropship di www.dropshiper.id